Laman

Senin, 19 September 2011

Bali dalam Pusaran Konflik (1)

Bentrokan Klungkung
Korban Tewas dan Luka Diduga Terkena Peluru
Penulis : Arnold
Minggu, 18 September 2011 16:05 WIB     







KLUNGKUNG--MICOM: Ratusan warga dari dua desa, yakni Desa Kemoning dan Desa Budaga Kabupaten Klungkung terlibat bentrok. Penyebab bentrok tersebut adalah perebutan tapal batas kedua desa. Masing-masing desa mengklaim tapal batas sehingga tidak terjadi kesepakatan di antara keda desa tersebut.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi mengatakan, konflik tersebut sebenarnya sudah terjadi sejak lama atau sejak awal 2011. "Untuk mengantisipasi konflik yang lebih besar, seluruh pihak terkait seperti Pemkab Klungkung, Kapolres Klungkung, unsur Muspida Klungkung sudah turun langsung ke lokasi untuk memediasi konflik kedua desa tersebut. Namun upaya mediasi tersebut sia-sia karena ketegangan antarkedua kubu terus terjadi dan konflik pun pecah," ujarnya saat dikonfirmasi di Denpasar, Minggu (18/9).

Hariadi menjelaskan, ketegangan demi ketegangan yang mengarah ke konflik horizotal sebenarnya sudah terjadi sejak tanggal 16 September 2011. Kedua kubu saling hujat dan saling pindah dan tanam tapal batas masing-masing desa. Namun puncak bentrok baru pecah pada Sabtu (17/9) karena memperebutkan Pura Dalem, Setra (tanah kuburan) dan Prajapati yang sudah sejak beberapa waktu lalu memunculkan pengerahan massa antara warga Kemoning dan Budaga.

"Melihat kondisi semakin memburuk, maka aparat dari Polda Bali dan Polres Klungkung bermaksud untuk mengajak kedua warga berbicara secara kekeluargaan, namun tidak berhasil. Ratusan warga dari masing-masing kubu malah semakin rapat dan mendekat untuk perang terbuka," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, ratusan aparat dari Brimob Polda Bali dan Dalmas diturunkan. Saat tersebut puluhan pasukan berada di kedua wilayah pusat konflik untuk melerai keduanya. Namun usaha polisi ternyata sia-sia.

Informasi dari TKP mengatakan, dua aparat polisi mengalami luka-luka serius. Sedangkan dari pihak warga, tidak kurang 26 warga Kemoning, Budaga, Ayung dan Galiran mengalami luka-luka akibat bentrok yang terjadi sejak sekitar pukul 16.30 wita tersebut.

Mereka sebagian besar kena luka tembak dari senjata yang diletuskan aparat Brimob. Tembakan peluru karet tersebut dilakukan karena dengan tiba-tiba datang lemparan batu dari arah timur serta mengenai aparat Brimob.

Lemparan batu tersebut dibalas pihak Budaga yang ada disisi barat jalan. Aparat memberikan tembakan peringatan dan merangsek ke arah kedua kubu. Saat mulai terjadi bentrok antara kedua kubu, petugas keamanan melepaskan tembakan ke udara dan arah kaki warga. Tembakan itu mengakibatkan puluhan warga dari kedua kubu terluka.

Warga yang terluka kemudian dilarikan ke UGD RS Klungkung dan RS Bintang. "Akibat bentrok, satu orang korban meninggal," katanya.

Korban tewas adalah warga Desa Budaga bernama Ariaka. Mayat korban saat ini telah dilarikan dari lokasi bentrok ke RSUP Sanglah. Namun Hariadi tidak memastikan jika korban meninggal adalah terkena tembakan aparat polisi. Pihak RSUP Sanglah pun belum mempublikasi hasil otopsi, namun dari pengakuan warga, korban memang terkena peluruh aparat. (OL-8)

Sumber:
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/09/18/260443/290/101/Korban-Tewas-dan-Luka-Diduga-Terkena-Peluru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar